Jumat, 26 April 2019

Sistem Perdagangan Elektronik

Nama                          : Nailul Mubarokah
NIM                             : 11160850000047
Mata Kuliah                 : Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu         : Santi Yustini, S.E., M.Ak.

Bab 7 - Sistem Perdagangan Elektronik

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi kini hampir semua aktivitas organisasi telah menggunakan aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi dan cenderung mengarah pada upaya menggantikan sebagian aktivitas manajemen operasional dan manajemen tingkat menengah alat bantu seperti E-mail, Voice mail, Internet, Video Conferecing, Electronic, Telephone Celluler, dan berbagai teknologi informasi lainnya kini semakin banyak digunakan. Di era yang semakin modern ini, banyak pelaku bisnis yang sebelumnya hanya mengandalkan media cetak, televisi dan radio sebagai media promosi mereka kini juga memanfaatkan jejaring sosial di internet untuk memasarkan produk mereka. Kemajuan tersebut dirasa sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai salah satu strategi pemasaran bisnis.
Bagi kebanyakan perusahaan saat ini, perdagangan elektronik lebih dari sekedar membeli dan menjual produk online. Bahkan, perdagangan elektronik meliputi keseluruhan proses online mulai dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk produk dan layanan yang telah ditransaksikan antar jaringan, pasar global pelanggan, dengan dukungan dari jaringan mitra bisnis di seluruh dunia. Pengembangan kemampuan perdagangan elektronik telah menjadi kebutuhan kompetitif bagi kebanyakan bisnis dalam pasar saat ini.

A.      Dasar Perdagangan Elektronik
1.         Pengenalan e-Commerce
Menurut Gary Coulter dan John Buddiemeir (e-commerce outline), e-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara ekslusif untuk mendapatkan para pelangan yang berpotensi.
2.         Lingkup e-Commerce
Berdasarkan ruang lingkupnya, merupakan bagian dari elektronic business seperti digambarkan ada gambar berikut:


Lingkup aktivitas perdagangan secara elektronik dalam arti luas serta terpenting dan terbesar dari e-business adalah e-commerce, dimana berbagai aktivitas transaksi jual beli dilakukan melalui medium internet. Karena sangat lebarnya spektrum proses dari transaksi jual beli yang ada, sangat sulit menentukan ruang lingkup atau batasan dari domain ecommerce. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah e-commerce adalah dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi, yaitu:
a.         Teknologi Kontributor terbesar yaitu teknologi informasi
b.        Marketing dan New Consumer Processes
c.         Pertukaran Data Elektronik
d.        Proses Pertambahan Nilai
e.         Pembentukan Pasar e-Commerce
f.         Infrastruktur Jasa/Layanan
Lingkup perdagangan yang dilakukan secara elektronik dimana didalamnya termasuk: - perdagangan via internet (internet commerce) - perdagangan dengan fasilitas web internet (web e-commerce) - perdagangan dengan system pertukaran data trstruktur secara elektronik (Elektronik Data Interchange/EDI).

3.         Pentingnya e-Commerce
E-Commerce memiliki beberapa kepentingan untuk orang yang menggunakannya, yaitu:
a.    Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser.
b.     Menjadikan portal e-commerce/e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, etc).
c.  Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual: Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif, dan komunikatif.
d.        Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis.
e.         Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.

4.         Proses Pembayaran Elektronik
Pembayaran untuk produk dan layanan yang dibeli adalah susunan yang jelas dan penting dalam proses transaksi perdagangan elektronik. Proses pembayaranya pun tidak sederhana, karena sifat transaksi elektronik yang hampir tak dikenal yang terjadi antara sistem komputer jaringan dari pembeli dan penjual serta banyak masalah keamanan yang terlibat. Proses pembayaran perdagangan elektronik juga kompleks karena luasnya variasi dari alternatif debit dan kredit, seperti institusi keuangan dan perantara yang menjadi bagian dalam proses. Oleh karena itu, berbagai sistem pembayaran elektronik telah terlibat sepanjang waktu. Selain itu, sistem pembayaran baru sedang dikembangkan dan dicoba untuk memenuhi keamanan dan tantangan teknis dari perdagangan elektronik melalui Internet, seperti:
a.         Pembayaran melalui situs
b.        Pengiriman dana elektronik (Electronic Funds Transfer)
c.         Pembayaran elektronik yang aman

B.       Aplikasi dan Persoalan-persoalan pada e-Commerce
1.         Tren Aplikasi e-Commerce
Situs dan perdagangan elektronik adalah kunci penggerak industri. Ini mengubah cara bagaimana perusahaan melakukan bisnisnya. Perdagangan elektronik menciptakan saluran baru untuk pelanggan. Perusahaan ada pada persimpangan jalan perdagangan elektronik dan disana terdapat banyak jalan untuk dilalui. Oleh karena itu, perdagangan elektronik mengubah bagaimana perusahaan melakukan bisnis, baik secara internal maupun eksternal dengan pelanggan mereka, pemasok, dan mitra bisnis lain. Saat manajer menghadapi berbagai alternatif perdagangan elektronik, cara perusahaan menerapkan perdagangan elektronik ke bisnis mereka juga menjadi subjek untuk berubah. Aplikasi perdagangan elektronik oleh banyak perusahaan telah melalui beberapa tahapan seiring perkembangan perdagangan elektronik di dunia bisnis.
       Sebagai contoh, perdagangan elektronik antara bisnis dengan pelanggan (bussiness and consumers B2C) berpindah dari sekadar informasi penawaran perusahaan multimedia di situs korporat (perangkat keras) ke penawaran produk dan jasa dihalaman situs lewat katalog internet dan transaksi penjualan online. Perdagangan elektronik B2C, sebaliknya, dimulai dengan dukungan situs untuk membantu pelanggan bisnis melayani dirinya sendiri, dan kemudian berpindah terhadap otomatisasi sistem pengadaan intranet dan ekstranet.


Gb. Ilustrasi Tren dalam Perdagangan Elektronik
Membuat usaha bisnis perdagangan elektronik B2C yang sukses diperlukan untuk menciptakan suatu inisiatif bisnis yang menawarkan produk atau layanan yang atraktif dari nilai konsumen yang berharga, dengan sebuah rencana bisnis berdasarkan perkiraan realistis dari profitabilitas dalam satu atau dua tahun pertama beroperasi, suatu kondisi yang dirasa menjadi kekurangan banyak perusahaan yang gagal. Kegagalan seperti itu, bagaimanapun tak bersumber dari jutaan bisnis baik besar maupun kecil, yang bergerak setidaknya bagian dari bisnis mereka ke situs.

2.         Bussiness to Consumer (B2C) e-Commerce
Dalam bentuk perdagangan elektronik ini, bisnis harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk menjual produk dan jasa ke konsumen. Sebagai contoh, banyak perusahaan menawarkan situs perdagangan elektronik yang menyediakan toko virtual dan katalog multimedia, pengolahan pesanan interaktif, sistem pembayaran elektronik yang aman dan dukungan pelanggan online. Contoh situs ritel B2C yang terkenal di Indonesia saat ini yaitu Lazada Indonesia, Zalora Indonesia, Tokopedia, Shopee.

3.         Kebutuhan Web Store
Kebutuhan web store dinilai berdasarkan beberapa faktor berikut ini:
a.      Petunjuk dan Informasi Pasar, yaitu sebagai alat bantu yang bermanfaat bagi pengunjung. Misalnya informasi tentang indeks saham, berita terbaru, kalkulator serta alat bantu pengambilan keputusan.
b.        Harga yaitu harga produk djual.
c.    Pelayanan Konsumen, yaitu tingkat pemberian tanggapan dan kualitas e-mail serta pelayanan pusat informasi konsumen.
d.     Fasilitas dan Isi Web, yaitu ketersediaan pengecekan barang dengan hanya satu klik, hadiah, keterangan produk, serta tanggapan dari para konsumen.

4.         Bussiness to Bussines (B2B) e-Commerce
Keberhasilan besar dari pelelangan online seperti eBay, tempat konsumen (seperti halnya bisnis) dapat saling membeli dan menjual dalam sebuah proses pelelangan di situs pelelangan, membuat model perdagangan elektronik ini sebagai strategi perdagangan elektronik yang penting. Oleh karena itu, berpartisipasi atau mensponsori lelang konsumen atau bisnis adalah alternatif perdagangan elektronik yang penting untuk bisnis ke konsumen, konsumen ke bisnis, atau perdagangan elektronik bisnis ke bisnis. Periklanan elektronik pribadi dari produk atau layanan untuk membeli atau menjual oleh konsumen disitus surat kabar elektronik, portal perdagangan elektronik, atau situs pribadi juga bentuk perdagangan elektronik konsumen ke konsumen yang penting.
                                                                                                  
5.         e-Commerce Marketplace
Kategori peradagangan elektronik ini termasuk pasar bisnis elektronik dan tautan pasar langsung atau katalog situs ekstranet perdagangan elektronik untuk konsumen dan pemasok bisnis mereka. Juga yang sangat penting adalah portal perdagangan elektronik b2b yang menyediakan pelelangan dan petukaran pasar untuk bisnis yang lainnya mungkin bergantung pada pertukaran data elektronik (electronic data interchange- EDI) melalui internet atau ekstranet untuk pertukaran komputer ke komputer dari dokumen perdagangan elektronik dengan konsumen bisnis dan pemasok mereka yang lebih besar.

6.         Bussiness e-Commerce Marketplace
Marketplace adalah model bisnis yang mana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Pada sistem belanja online ini, sebuah website menyediakan lahan atau tempat bagi para penjual untuk menjual produk-produknya. Di website inilah kita akan menemukan produk dari penjual yang berbeda, ada juga beberapa penjual dari online shop. Setiap produk yang terdapat dalam website tersebut telah diberikan spesifikasi dan penjelasan kondisi produknya, sehingga pembeli dapat langsung mengklik tombol “beli” kemudian melakukan transfer sejumlah harga yang tercantum. Pada sistem belanja ini, penjual tidak melakukan tanya jawab kepada pembeli dan tidak ada diskon ataupun tawar menawar seperti pada online shop. Contoh dari marketplace diantaranya adalah tokopedia.com, olx.co.id, bukalapak.com, dll.
Sistem perdagangan e-commerce hampir sama dengan marketplace, yaitu pembeli memilih barang yang diinginkan pada sebuah website. Bedanya adalah pada e-commerce, barang ataupun produk yang dijual berasal dari website itu sendiri. Ia tidak membuka lahan atau tempat bagi para penjual lain untuk menjajakan produk mereka. Tidak ada tawar menawar dan harga yang diberikan adalah harga pas. Contoh dari e-commerce misalnya zalora.com, berrybenka.com, dll

7.         Clicks and Bricks di e-Commerce
Bisnis offline dan online atau brick and click adalah sebuah model bisnis dimana sebuah perusahaan terintegrasi baik offline atau online. Biasanya toko memfasilitasi pembelian secara online, namun produk bisa diambil ditoko lokal. Pengembangan bisnis seharusnya demikian. Bisnis online tidaklah berdiri sendiri, ia adalah bagian integral dari whole bussiness yaitu bisnis offline dan online.
Perusahaan mengetahui bahwa keberhasilan akan datang bagi siapa saja yang dapat menjalankan strategi brick and click. Cliks (klik) berarti menggunakan internet sedangkan Brick (batu bata) berarti menggunakan bangunan atau toko sebagaimana penjualan tradisional.
Integrasi e-Commerce kedalam operasi bisnis tradisional perusahaan dilakukan dalam berbagai cara, seperti:
a.         Pemanfaatan kemampuan strategis unik apapun yang ada dalam operasi bisnis tradional perusahaan, yang dapat digunakan untuk mendukung bisnis e-commerce.
b.        Cara mendapatkan beberapa manfaat strategis dan mengintegrasikan e-commerce ke dalam bisnis tradisional perusahaan seperti berbagi merek terkenal dan informasi bisnis penting, serta efisiensi kekuatan pembelian bersama dan distribusi.


Sumber:
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. 2014.
https://slideplayer.info/slide/12297467/

Jumat, 19 April 2019

Manajemen Sumber Data (Resume Bab 5)

Nama   : Nailul Mubarokah
NIM    : 11160850000047
Dosen Pengampu : Santi Yustini, S.E., M.Ak

BAB 5 MANAJEMEN SUMBER DATA

Manajemen sumber data adalah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang data, dan alat-alat manajemen data lainnya. Data yang terorganisir dengan baik dapat menghasilkan Informasi, pengorganisasian data untuk mencegah terjadinya duplikasi yang tidak diperlukan. Data yang terorganisasi dan saling berkaitan antara satu sama lainnya merupakan Basis data (database).
Sedangkan untuk mengelola dan mengorganisasikan database yang dibangun dalam suatu Sistem dibutuhkan suatu pengelolaan database yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System atau DBMS). DBMS merupakan sofware yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, diambil kembali, pengaturan mekanisme pengamanan data, mekanisme pemakaian data secara bersama.
Sebelum era database, dalam manajemen data mengalami keterbatasan karena cara pengaturan data dipenyimpanan sekunder. Usaha mula-mula untuk mengatasi kendala ini meliputi penyortiran dan penggabungan file, pemprograman komputer yang ekstensif untuk mencari dan mencocokkan catatan file, serta indeks file dan kaitan yang dibangun ke dalam catatan data. Konsep database dibangun di atas indeks dan kaitan untuk mencapai suatu hubungan logis antara beberapa file. Itulah mengapa dilakukan manajemen terhadap data, yang sangat berpengaruh dalam suatu organisasi. Berikut ini akan dibahas apakah database itu dan bagaimana memanajemen sumber data.

A.      Landasan Teknis dari Manajemen Basis Data
1.         Manajemen Basis Data
Data merupakan sumber daya yang penting bagi organisasi yang perlu dikelola seperti aset penting lainnya. Manajemen sumber daya data adalah sebuah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi. Tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam bisnis baik pihak internal maupun pihak eksternal.

2.         Dasar-dasar Sumber Data
Beberapa konsep dasar tentang bagaimana data di organisasikan dalam sistem informasi yaitu sebagai berikut:

3.         Struktur Basis Data
Hubungan antar elemen data di dalam basis data didasarkan atas suatu struktur basis data yang terdiri dari lima struktur, yaitu:
a.             Struktur Hierarkis
Membentuk hierarkis atau struktur seperti pohon. Dalam model hierarkis tradisional, semua catatan saling bergantung dan disusun dalam struktur multilevel yang terdiri dari satu akar catatan dan banyak level bawahan. Dengan kata lain, hubungan antar catatan adalah “satu untuk banyak” (one-to-many) karena setiap elemen data hanya berhubungan dengan elemen data diatasnya.


b.             Struktur Jaringan
Struktur ini mewakili hubungan yang lebih kompleks dan masih digunakan oleh beberapa mainframe DBMS. Pengembangan dari struktur hierarkis ini memungkinkan hubungan pemetaan dari “banyak ke banyak”. Perlu diperhatikan, baik struktur hierarkis maupun struktur jaringan sudah tidak banyak digunakan dalam organisasi sekarang ini.


c.            Struktur Relasional
Struktur ini yang paling sering digunakan dari pada tiga struktur lainnya. Berbentuk tabel-tabel yang dikaitkan dengan suatu hubungan (relational). Model ini banyak digunakan dalam software DBMS seperti Ms. Access. Struktur ini dapat menghubungkan berbagai elemen dari berbagai tabel untuk keperluan end user.


d.             Operasi Relasional
Terdapat tiga operasi dasar yang dapat diterapkan pada basis data relasional untuk menciptakan seperangkat data yang berguna.
1)            Pilihan Operasi: Dapat digunakan untuk membuat subsusunan dari catatan table yang telah memenuhi kriteria yang ada.
2)            Penggabungan Operasi: Dapat digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih tabel secara temporer sehingga user dapat melihat data yang relevan dalam suatu bentuk tabel yang besar.
3)            Operasi Proyek: Dapat digunakan untuk membuat subsusunan dari kolom yang terdapat dalam tabel temporer dengan cara pilihan dan penggabungan operasi.

e.              Struktur Multidimensional
Merupakan variasi dari model relasional yang menggunakan struktur multidimensi untuk mengorganisasikan data dan menyajikan hubungan antar data. setiap sel dalam struktur multidimensional berisi data agregat mengenai elemen data serta masing-masing dimensinya. Digunakan untuk memanipulasi data yang memiliki banyak hubungan. Struktur ini mendukung aplikasi OLAP (Online Analytical Application).


f.              Struktur Berorientasi Objek
Struktur ini dianggap sebagai salah satu kunci teknologi generasi baru dalam bidang multimedia. Model ini juga mendukung pewarisan, maksudnya, objek-objek baru dapat dibuat secara otomatis dengan mereplikasi beberapa atau semua karakteristik dari satu atau lebih objek induk. Model OODBMS (Object Oriented DBMS) ini termasuk generasi baru yang mendukung aplikasi multimedia berbasis web. Kemampuan melakukan pemangkasan memungkinkan model ini menangani data-data yang rumit seperti gambar, grafik, dan audio. Untuk data yang lebih rumit seperti web database, model ini jauh lebih efisien daripada data relasional.

4.         Pengembangan Basis Data
Organisasi-organisasi besar biasanya menyarehkan kontrol pengembangan database perusahaan kepada database administrators (DBA) dan spesialis database lainnya. Hal ini akan menjaga keamanan database organisasi. Para pengembang database menggunakan data definition language (DDL) dalam sistem manajemen database, seperti Oracle 10g atau IBM’s DB2 untuk mengembangkan dan menetapkan isi data, hubungan, struktur dari setiap database, serta memodifikasi rincian database saat diperlukan. Informasi ini dikatalogkan dan disimpan dalam database definisi dan rincian data yang disebut kamus data atau gudang metadata.
Kamus data adalah sebuah katalog manajemen database atau petunjuk yang berisi metadata. Kamus data ini mengandalkan komponen perangkat lunak khusus untuk mengatur database definisi data, yakni metadata tentang struktur, elemen data, dan karakteristik database organisasi lainnya.
Administrasi database dapat meminta kamus data umtuk melaporkan keadaan dari segala aspek metadata perusahaan. Beberapa kamus data aktif (lawan pasif) dapat menjalankan definisi elemen data standar secara otomatis kapanpun end user dan program-program mengakses database organisasi.

5.         Perencanaan Data dan Desain Basis Data
Proses perencanaan ini dimulai dari atas ke bawah. Para DBA awalnya bekerja sama dengan manajer dari pengguna akhir untuk mengembangkan model perusahaan yang mendefinisikan proses bisnis dasar suatu perusahaan. Kemudian, para end user harus mengidentifikasi kunci elemen data yang diperlukan untuk menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis tertentu.
Berikut ini proses perencanaan data dan desain database, yaitu:

Pembuatan model ini dapat menggunakan ERD (entity relationship diagrams), dimana setiap model data mewakili hubungan logis dari data dan hubungan database.


ERD merupakan model grafis sederhana mengenai macam-macam file beserta hubungannya yang terdapat dalam suatu sistem database. Pengguna akhir dan perancang database menggunakan manajemen database atau perangkat lunak permodalan bisnis guna membantu mereka membuat model ERD tentang proses pembelian/penerimaan. Hal ini dapat mambantu dalam mengidentifikasi pemasok dan data produk yang diperlukan dengan menggunakan software ERM (Enterprise resource management) atau SCM (Supply Chain Management).
Setiap model mendefinisikan hubungan logis antar elemen data yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis. Data model ini berfungsi sebagai kerangka kerja desain logis (skema/subskema). Framework tersebut menentukan desain fisik dari database dan pengembangan program aplikasi untuk mendukung proses-proses bisnis di organisasi. Perlu diingat bahwa data model menyajikan pandangan logis mengenai data hubungan database.

B.       Mengatur Sumber Data
1.         Manajemen Sumber Data
Data merupakan sumber daya vital organisasi yang perlu dikelola seperti aset penting bisnis lainnya. Di zaman ini tidak ada perusahaan yang dapat bertahan atau mencapai sukses tanpa data yang berkualitas mengenai operasi internal mereka dan lingkungan eksternal. Itulah sebabnya mengapa organisasi dan para manager perlu mempraktikkan manajemen sumber data.
Manajemen sumber data merupakan aktivitas manajerial yang menerapkan sistem teknologi informasi seperti manajemen database, data warehousing, dan data manajemen lainnya sebagai alat kuntuk mengelola sumber data organisasi dalam memenuhi kebutuhan informasi dari stakeholder mereka.
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.

2.         Jenis-jenis Database
a.             Basis Data Operasional
Database ini menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut subject-area database (SADB), transaksi database, dan produksi database. Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris, dan akuntansi database.
b.             Distribusi Database
Dalam sebuah database terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer. Komputer-komputer dalam sebuah sistem terdirtribusi berhubungan satu sama lain melalui bermacam-macam media komunikasi seperti high-speedbuses atau telepon line.
Keuntungan distribusi database:
1)            Pengawasan distribusi dan pengambilan data
2)            Reliability dan Availability
3)            Otonomi Lokal
4)            Efisien dan Fleksibel
5)            Perlindungan terhadap data-data yang berharga
Kerugian distribusi database:
1)            Harga Software yang mahal karena sulit untuk membuat sistem database distribusi.
2)            Kemungkinan kesalahan lebih besar karena site-site didalam sistem database distribusi beroperasi secara paralel sehingga menjadi lebih sulit untuk menjamin kebenaran dari algoritna.
3)            Biaya pemrosesan tinggi


c.              Eksternal Database
Database ini menediakan akses ke ekternal, tersedia untuk pengguna akhir dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database eksternal tersedia dengan biaya dari layanan online komersial atau tanpa biaya dari banyak sumber di internet. Misalnya: search engine seperti google, yahoo, dll.



d.             Hypermedia Database
Hypermedia database merupakan kumpulan dari halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan disebuah situs web. Mereka terdiri dari home page dan halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.

e.              Data Warehouse
Data warehouse menyimpan berbagai data yang telah diekstraksi dan diambil dari berbagai database operasional, database eksternal dan database organisasi lainnya. Data telah diubah dan dikatalogkan agar nanti bisa dipakai oleh manager dan praktisi bisnis lainnyya untuk penambangan data dan analisis dari bisnis.

f.              Data Mining
Data mining merupakan penggalian data yang tidak dapat diperoleh melalui pelaporan dan dianalisis untuk mengungkap pola dan hubungannya tersembunyi dalam aktivitas bisnis yang telah lalu. Hal ini dipakai untuk membantu manajemen mengambil keputusan mengenai perubahan strategis dalam operasi bisnis untuk mencari peluang keunggulan kompetitif baru.
Manfaat data mining:
1)            Melakukan analisis berbasis pasar, untuk mengidentifikasikan paket produk
2)            Menemukan akar dari masalah kualitas atau produksi
3)            Mencegah penurunan pelanggan atau mendapat pelanggan baru
4)            Penjualan lintas pelanggan yang telah ada
5)            Mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang pelanggan

g.             Pemrosesan File secara Tradisional
File-file bersifat independen dalam sebuah catatan/record. Setiap file digunakan oleh aplikasi yang berbeda.
Masalah-masalah yang dihadapi:
1)            Data Redundancy (penumpukan data)
2)            Kurangnya integrasi data
3)            Ketergantungan data
4)            Ketidakkonsistenan data dan masalah keamanan data

h.             Pendekatan Manajemen Basis Data
Masalah pada pemrosesan file secara tradisional dicoba diatasi oleh pendekatan database management system (DBMS). Data dikonsolidasikan yang sebelumnya berada dalam file-file terpisah. DBMS berfungsi sebagai interface software antara pemakai dan database. Software ini mengendalikan pembuatan, pemeliharaan dan penggunaan database organisasi dan end user. Contoh DBMS software yaitu Ms. Access, Lotus Approach dan Corel Paradox. Database ini bisa dikelola di PC, server jaringan ataupun web.
End user menggunakan database untuk meminta informasi dari database dengan menggunakan fitur report generator. Bahasa permintaan standar internasional yang digunakan dalam DBMS adalah SQL (Structured Query Language). Namun adakalanya bahasa SQL sukar dimengerti/digunakan oleh end user sehingga digunakanlah bahasa natural dan GUI (Graphical User Interface) dengan tunjuk dan klik yang lebih user-friendly. GUI dan bahasa natural ini diterjemahkan oleh software ke SQL.
DBMS juga menyediakan utilitas untuk pemeliharaan database. Selain itu, DBMS berperan penting dalam pengembangan aplikasi. Para sistem analis dan pengembang aplikasi menggunakan bahasa pemrograman 4GL untuk mengembangkan program aplikasi khusus tampilan form, report atau web page.



Sumber: 
O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat